Matahari sedang terik-teriknya, meskipun jarum jam belum menunjuk angka dua belas. Namun, panas yang menyengat nyatanya tak menyurutkan semangat ribuan orang yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) untuk mengikuti Aksi May Day 2024 di Jakarta.
Tepat di jembatan kawasan Dukuh Atas, Jakarta, massa berkumpul sejak pukul sepuluh pagi. Seiring waktu, rombongan buruh yang berasal dari Jakarta dan daerah-daerah penunjangnya berdatangan.
Lambat laun, massa meluber, memadati Jalan Jenderal Sudirman. Sampai pukul 10.30 WIB, bus-bus yang mengantar massa aksi pun mengular di jalan protokol tersebut. Selain massa aksi, polisi berseragam dan berpakaian sipil tampak berjaga-jaga.
Di momen ini, sambil menunggu massa yang belum hadir, satu-dua orang berorasi. Lektur di muka umum turut diselingi dengan musik dan tarian.
Ketika ujung jarum jam menunjuk angka 11.47 WIB, massa mulai bergerak menuju Patung Arjuna Wijaya—biasa disebut Patung Kuda, dekat Monumen Nasional (Monas). Poster-poster bermuatan tuntutan dan bendera-bendera serikat pun dibentangkan massa.
Namun, belum sampai selemparan batu, massa dihadang polisi di lampu merah jauh sebelum Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI). Total ada dua kali kejadiannya, pertama berlangsung pukul 12.05 WIB.
Penghadangan kedua terjadi pada jam 12.51 WIB. Dalam dua peristiwa itu, sempat ada gesekan antara massa dengan polisi. Di penghalangan pertama, ketegangan tidak berlangsung lama, sedang peristiwa kedua cukup panas.
Ketegangan terjadi karena polisi sebal, sebab aksi dituding tidak sesuai jadwal. Akibatnya, macet panjang mengular di Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan M. H. Thamrin.
Dari pihak massa aksi, keterlambatan long march terjadi karena massa sudah sepakat untuk bergerak bersama, sehingga memilih menunggu rekan-rekannya yang belum hadir.
Setelah berkoordinasi, sekitar pukul 13.05 WIB, massa aksi kembali bergerak. Memasuki pukul 13.12 WIB, ribuan buruh tiba di Bundaran HI. Di titik ini, rombongan Gebrak bersua dengan massa aksi lain yang datang di lokasi dari arah Menteng.
Dalam Aksi Hari Buruh 1 Mei 2024 di Jakarta, sejatinya tak hanya buruh yang turun ke jalan. Organisasi masyarakat sipil, perempuan, transpuan, tani, dan mahasiswa turut ambil bagian.
Cukup lama massa berhenti di Bundaran HI. Di titik itu pula massa bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Massa bergerak kembali ketika waktu menunjukkan pukul 14.02 WIB.
Namun, sebelumnya sempat pula ada adu mulut antara massa dengan polisi. Ketegangan kali ini terjadi karena polisi mempersoalkan baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diarak massa.
Di baliho besar yang sanggup menutup setengah ruas Jalan M. H. Thamrin itu, massa meluapkan pendapat kekecewaannya kepada presiden dalam bentuk tulisan berlatar potret Jokowi, seperti penjahat demokrasi, raja nepotisme, dan perusak konstitusi.
Akan tetapi, meski sempat dihadang polisi, akhirnya lebih dari seribu orang berhasil tiba di Patung Arjuna Wijaya. Tepatnya pukul 15.25 WIB, setelah long march hampir tiga kilometer. Di Patung Kuda ini, Gebrak juga berjumpa dengan massa aksi lain yang sudah lebih dulu tiba.
Delapan menit berselang, jam 15.33 WIB, suara massa yang menyanyikan Internasionale mendobrak udara Jakarta. Sesudahnya, wakil-wakil dari serikat buruh, tani, mahasiswa, dan kelompok lain bergantian menyampaikan orasinya.
Para orator, pada pokoknya menyampaikan hal-hal yang tidak jauh dari tuntutan Aksi Hari Buruh 2024. Selain menyoal kondisi buruh, Gebrak turut menyuarakan tuntutan tentang pendidikan, mengingat 2 Mei merupakan Hari Pendidikan Nasional.
Total Gebrak memboyong 21 tuntutan kepada pemerintah dalam momentum May Day dan Hardiknas 2024. Tiga di antaranya: mencabut Omnibus Law Cipta Kerja dan peraturan pemerintah (PP) turunannya, menghentikan pemecatan sepihak dan pemberangusan serikat buruh, serta pemberlakuan upah layak nasional dan mencabut PP No. 51/2023 tentang Pengupahan.
Setelah bergantian orasi, massa membakar baliho bergambar Jokowi. Peristiwa ini berlangsung pukul 17.48 WIB. Saat api masih belum padam, massa mulai membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB, setelah mengudarakan lagi Internasionale.