Penulis: Redaksi Si Tetap
Dimuat Si Tetap Edisi Nomor 8-9, Agustus dan September 1926
Gadji kaoem boeroeh sedikit, ada baik bagi kaoem madjikan, tetapi bagi kaoem boeroeh bererti penjiksaan dan hinaan. Lain dari itoe membahajai djoega. Berbahajanja itoe, tidak sadja mengenai pada kaoem boeroeh sendiri, tetapi djoega membahajai bagi pergaoelan hidoep.
Pembatja sering mendengar dan mengetahoei pergerakan kaoem boeroeh jang haibat, hingga mengadaken kekaloetan dan menganggoe ketentereman oemoem. Timboelnja pegerakan itoe oemoemnja hanja disebabken gadjinja kaoem boeroeh tidak mentjoekoepi oentoek hidoep jang patoet. Sebagai telah terdjadi d Kota Londen (Inggris), ketika boelan Mei 1926 timboel pemogokan dari kaoem boeroeh industri hingga 5.000.000 orang. Ini pemogokan tidak sadja menggemparkan pergaloelan hidoep di London sadja, tetapi kegemparan itoe hampir terasa dimana-mana tempat di benoea Europa. Ini tidak ada lain hal jang mendjadi sebabnja ja hanja karena gadji tidak tjoekoep.
Di Indonesia sini, boekankah hampir setiap saat orang mendenger pergerakan kaoem boeroeh, itoepoen tidak lain jang mendjadi sebabnja djoega gadji tidak tjoekoep. Timboelnja perlawanan oentoek mengedjar perbaikan penghidoepan itoe tidak sadja meriboetkan pada kaoem madjikan, poen politie-politie djoega toeroet riboet, malah makan korban pemboeian dan pemboeangan.
Keadaan terseboet dtatas jang disebabken dari tidak tjoekoepnja gadji, soedah mendjadi biasa dan tidak mengheranken lagi. Tetapi djeleknja gadji ini masih senantiasa teroes sadja, dan orang-orang jang berkepala batoe ta’ soeka mengakoei koerangnja penghidoepan itoe. Adanja orang terpaksa berboeat jang tidak alal, djoega lantaran koerangnja penghidoepan.
Pendek kata, sekarang karena nasib kaoem boeroeh djelek itoe bisa menimboelken matjem-matjem kedjadian dan menimboelkan djoega kehendak dan tekad jang tidak-tidak. Djadi soedah sampei di poentjaknja. Kami bisa kata demikian karena ada terdjadi orang memboenoeh diri lantaran koerang penghidoepan. Hal ini ada di wartaken dalem Soeara Publiek; bahwa toen Lekoen Djoeroetoelis Stadverband di Soerabaja jang ketika pada tg. 30 31 Juli ’26 telah memboenoeh diri dengen minoem air keras.
Maka lebih djaoeh S. Publ. menerangkan, bahwa sesoedahnja hal di beri tahoeken pada politie, politie laloe menjelidiki itoe kedjadian dan achirnja terdapetlah satoe soerat di bawah tikar di tempat tidoernja toean Lekoen.
Di dalem itoe soerat toean Lekoen menerangken, bahwa ia boenoeh diri, karena ia poenja gadji tidak menjoekoepi oentoek hidoep. Doeloe ketika ia baroe bekerdja, ialah pada tg. 1 Juli ’25, ia soedah dapet gadji f 35—, tetapi moelai 1 December dalem itoe tahoen djoega gadjinja di toeroenkan djadi f 20.
Tetapi meskipoen demikian halnja politie masih teroes oeroes perkara itoe.
Perkara di atas ini adalah perkara jang menjedihken boekan?
Tetapi ja apa boleh boeat. Barang kali ia berpendapetan: “Dari pada hidoep bertjemin bangkai lebih baik mati tergalang tanah”.
Apakah ia berboet begitoe, karena ta’ dapet lain djalan oentoek memperbaiki nasibnja?
Apakah ia ta’ dapet bermoesjawaratan dengan kawan-kawannja, bagaimana tjaranja memperbaiki nasib?
Tidakkah ia bisa masoek dalem vakbond-nja kaoem boeroeh disitoe, dengan begitoe ia bisa bersama-sama kawannja dengan perantaraannja vakbondnja, bergerak minta tambahan gadji?
Apakah di sitoe tidak ada vakbondnja atau soedah mati, karena haibatnja rintangan?
Apakah berhoeboeng dengan hal-hal di atas, merasa menjesel (djengkel Jv.), laloe memboenoeh diri?
Seoenggoehpoen tekat dengan memboenoeh diri bagi kaoem boeroeh karena gadjinja tidak mentjoekoepi itoe tidak ada pada tempatnja. Tetapi kita haroes fikir lagi, bahwa kedjelekkan kaoem boeroeh soedah meliwati batasnja.
Maka oleh karena itoe, kami berseroe pada segenap kaoem boeroeh teroetama kaoem boeroeh di Spoor dan Tram, berkoempoel lah mendjadi satoe dalem vakbondmoe walau ada rintangan jang amat haibat sekalipoen.
Bekerdjalah teroes!
Where there is a will, there is a way (dimana ada kemaoean, di sana ada djalan), kata orang Inggris.
Catatan: Redaksi Diakronik.com menuliskan kembali pandangan redaksi Si Tetap—surat kabar Vereniging van Spoor-en Tramwegpersoneel (VSTP)/serikat buruh kereta api dan trem—tanpa mengubah penggunaan kata dan struktur kalimat. Pemuatan ulang sebagai bagian kerja-kerja kliping yang kami lakukan.