Kita, sejak kecil,
sering dididik untuk
lari dari kenyataan
Meski lari dari kenyataan,
itu juga kenyataan!
Tuntutlah ilmu setinggi mungkin..
gapai cita-cita.. meniti karier..
menjadi individu-individu populer,
yang disanjung mayoritas
Tinggalkan kenyataan!
Kalau perlu, ringkus saja kenyataan itu,
supaya tak mengganggu kariermu,
mengusik egomu..
Atau, kemas saja kenyataan itu
untuk mendongkrak kariermu..
Kenyataan menjijikkan!
Menyelaraskan jalan hidup,
sesuai tatapan mayoritas.
Mayoritas yang lumrah..
Lumrah mengabaikan..
Lumrah mengubur..
realitas penindasan
“Ah, karier, popularitasku,
jauh lebih penting,
ketimbang realitas penindasan
yang mencuat dalam keseharian.”
“Ah, penindasan itu sudah lumrah,
selumrah aku yang mengejar karier.”
Menjijikkan!
Lari, meringkus, mengemas, mengubur,
Itu bagian dari kenyataan penindasan!
Arafat
Indonesia, 5 Januari 2025